Jumat, 22 November 2013

GADIS PINCANG



“ Disuatu desa tinggallah seorang gadis cantik bernama Rahma. Dia tinggal bersama ayah kandungnya     ( Bpk. Hendra ), Ibu tirinya ( Ibu Ranti ) dan adik tirinya ( Sandra ). Rahma adalah anak yang shalehah, ia selalu menurut pada kedua orang tuanya. Walaupun ibu dan adik tirinya selalu menyuruh Rahma untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri, ia tidak pernah membangkang terhadap apa yang mereka suruh. Rahma selalu mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan senang hati.”
                Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Rahma disuruh oleh ibu tirinya untuk berbelanja ke pasar. Rahma hanya diberi uang belanja dan ongkos sebanyak Rp. 50.000,00. Ibu tirinya berkata bahwa ia harus membeli daging ayam, sayur mayur dan buah-buahan. Rahma bingung, bagaimana caranya ia bisa mendapatkan semuanya itu dengan uang Rp. 50.000,00. Tapi walaupun begitu, Rahma tetap pergi ke pasar karena takut ibu tirinya akan marah. Sehabis berbelanja, Rahma duduk dipinggir jalan sejenak. Tiba-tiba ada seorang pengemis yang meminta sedikit sedekahnya. Rahma bingung, karena uangnya tinggal Rp. 5.000,00 dan ia harus segera pulang ke rumah untuk memasak dengan mengendarai angkot. Tapi karena Rahma merasa kasihan melihat pengemis itu, ia pun memberikan uangnya yang tinggal     Rp. 5.000,00 itu kepada pengemis. Dan Rahma pun pulang ke rumah dengan jalan kaki.
                Setelah Rahma selesai memasak, ia pergi ke mesjid untuk membersihkan mesjid dan sekitarnya bersama teman-temannya. Sewaktu Rahma akan pulang ke rumah, terlihat ada seorang pria tampan juga mapan sedang bercakap-cakap dengan salah satu pengurus mesjid di depan pagar. Ia pun mendekatinya dan tiba-tiba Rahma tersandung batu. Lalu Rahma pun tidak sengaja memegang tangan pria itu dan jatuh dalam pangkuannya. Mereka saling bertatapan sejenak dan setelah itu Rahma pun segera bangun dan menjauh dari pria itu. Rahma sangat berterima kasih padanya, lalu pulang ke rumah bersama temannya sambil tersenyum-senyum. Rahma merasa kalau ia menyukai pria itu.
                Pada sore harinya, ada seorang pria yang datang ke rumah Rahma. Ternyata pria itu adalah pria yang tadi bertemu dengan Rahma sewaktu di mesjid. Disitu terlihat Sandra, adiknya Rahma sedang menyapu di teras dengan wajah yang malas. Saat Sandra melihat pria itu, ia langsung menyukainya. Pria itu bernama Rama dan ia merupakan anak konglomerat. Rama berkata pada Sandra bahwa ia ingin bertemu dengan Bpk. Hendra. Kebetulan juga Rahma adalah anak Bpk. Hendra.  Lalu Sandra pun masuk dan memanggil ayahnya. Sewaktu Rama menunggu diluar, ia bertanya pada warga yang sedang lewat di depan rumah itu akan siapa gadis yang tadi sedang menyapu. Orang itu pun menjawab bahwa itu adalah pembantu rumah tangga.
                Setelah Rama dan Bpk. Hendra selesai membicarakan bisnis, sebelum Rama pulang ia menitip salam untuk anaknya Bpk. Hendra. Rama mengira kalau Bpk. Hendra hanya mempunyai 1 anak gadis, padahal orang yang tadi menyapu juga anaknya Bpk. Hendra. Setelah Rama pulang, Bpk. Hendra memberitahukan pada anaknya Sandra bahwa Rama menitip salam untuknya. Ayahnya hanya memberitahukan Sandra karena Sandra lah yang tadi bertemu dengan Rama. Sandra sangat senang karena sepertinya cinta Sandra tidak bertepuk sebelah tangan. Saat Rama sampai di rumahnya, ia berkata pada ayahnya bahwa ia menyukai anak Bpk. Hendra dan ingin menikahinya. Ayahnya Rama pun setuju dengan apa yang Rama inginkan.
                Pada malam hari itu juga, ayahnya Rama menelpon Bpk. Hendra untuk mengatakan bahwa anaknya sangat menyukai Sandra dan berniat untuk meminangnya. Setelah itu, ayahnya Sandra pun memberitahu Sandra dan Sandra pun setuju untuk bertunangan dengan Rama.
                Pada hari pertunangan Rama dan Sandra akan dimulai, Rama terkejut karena ternyata wanita yang akan ia pinang bukanlah Rahma.
Rama           : “ Pah,..bukan dia gadis yang aku sukai.”
Ayah Rama : “ Lho, kenapa? Ini kan anaknya Bpk. Hendra. Kalau bukan ini, lalu yang mana?”
Rama           : “ Gadis yang aku sukai itu adalah gadis yang bertemu denganku sewaktu di mesjid minggu lalu.”
( Lalu Rahma datang membawa minuman untuk para tamu)
Rama           : “ Ini dia gadis yang aku sukai.”
( Rahma pun terkejut )
Rahma        : “ Tunggu! Ada apa ini ? Maksud kamu apa menyukaiku? Kan kamu akan bertunangan dengan adikku.”
Rama          : “ Ini ada kesalahpahaman. Sebenarnya saya menyukai kamu bukan adikmu. Saya mengira Bpk. Hendra hanya mempunyai 1 anak gadis dan ternyata ada 2 anak gadis, karena waktu itu ada warga mengatakan kalau adikmu itu seorang pembantu.
Suasana pun menjadi tegang dan akhirnya acara pertunangan itu batal. Rama dan ayahnya pulang. Sandra menjadi marah pada Rahma dan Rahma pun di usir dari rumah oleh Sandra dan ibu tirinya. Ia pun tinggal di panti asuhan bersama anak-anak dan ibu pengurus panti tersebut. Suatu hari ibu panti sakit dan tidak mempunyai uang sama sekali untuk berobat. Oleh karena itu, Rahma dan anak-anak berniat mencari uang dengan mengamen.
Saat 2 orang anak panti itu akan menyeberang rel kereta api, mereka terjatuh dan kaki dari salah satu anak itu terselip di rel kereta itu. Mereka panik karena kereta terlihat sudah dekat. Rahma pun segera menolong mereka dan untungnya mereka bisa menghindar dari kereta api itu. Setelah kejadian itu, tiba-tiba saja Rahma merasa bahwa kakinya sembuh. Dan Rahma pun mengucap syukur Alhamdulillah atas karuniaNYA.
Pada malam harinya, saat Rahma sedang mengajar anak-anak mengaji tiba-tiba datang Rama, ayah dan ibunya juga Sandra ke panti asuhan. Rama mengatakan bahwa ia sungguh-sungguh mencintainya dan ingin menikahinya.
Rama             : “ Rahma, aku sungguh-sungguh menyukaimu dan aku ingin menikah denganmu.
                          Apa kamu bersedia menikah denganku?”
 Rahma berpikir sejenak. Lalu Rahma pun berdiri meminta izin pada ayahnya untuk menikah dengan Rama. Semua orang yang ada disitu merasa terkejut dan senang karena Rahma sudah sembuh dan tidak pincang lagi.
Rahma           : “ Ayah, apa menurut pendapat ayah?”
Ayah Rahma : “ Kalau kamu memang menyukainya, kamu terima saja. Ayah akan mendukung semua   keputusan yang akan kamu ambil.”
( Beberapa menit kemudian )
Rahma          : “ BISMILLAHIRROHMANIRROHIM, aku terima semua permintaanmu Rama.”                           ( Sambil tersenyum )
                Dan akhirnya mereka pun menikah dan hidup bahagia untuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar